Friday 30 September 2016

Wanita Santa




            Pemuda berusia dua puluhan: berbadan tinggi, berselimut mantel, syal, topi dan juga sarung tangan, masih berdiri di sana—merasakan atmosfer yang tidak mengenakan. Orang-orang di belakangnya menatapnya jengkel. Mereka sudah berbaris dalam waktu yang lama hingga membentuk antrean panjang.

          “Tolong plastiknya digandakan,” kata Eidar, meletakan uang pas setelah merogoh-rogoh sekumpulan koin dan beberapa lembaran uang di kantung celananya, sementara wanita kasir terlihat begitu sibuk memasukkan berbagai macam belanjaan. 

            Dia mengucapkan terima kasih sedangkan si kasir meminta maaf berulang kali kepada para pelanggan. Akhirnya Eidar dapat menghembuskan nafas lega, berjalan keluar dari super market dengan susah payah; meletakkan kedua kantong belanjaan penuhnya setelah tepat di depan pintu. Lalu dengan erangan pelan, ia merenggangkan otot-otonya yang mulai mengeras.

Tuesday 27 September 2016

AwKarin?


Mungkin emang karena gue itu kudet ya, jadi gua nggak tau siapa itu AwKarin.

Sekitar dua bulan yang lalu, gue baca blog temen gue yang dari Jakarta, iseng sih, dan lumayan bikin gue penasaran. Tapi tetep aja, pada saat itu gue belum mau tau dan emang nggak mau tau siapa itu AwKarin.

Satu bulan yang lalu gue dapat tugas dari kampus yang biasa disebut dengan KKN. Nah, salah satu temen gue ini kebiasaannya ngestalk AwKarain mulu gitu. Mulai dari Instagram, bahkan sampai Youtube. Kalo gue nanya siapa itu AwKarin, dia jelasin panjang lebar dengan semangatnya. Dia fans AwKarin.

 As far as I know, pandangan orang-orang terhadap sosok AwKarin ini rata-rata jelek. Kenapa? Karena dia memposting hal-hal yang menurut orang-orang itu jelek. Seperti clubbing, minum, dan kemesraan dia dengan pacarnya. CMIIW Please! Ya soalnya ini sedengernya gue dari orang-orang.

Nah, jadi mumpung gue lagi di tempat tongkrongan wi-fi, dan kebetulan banget inget tentang AwKarin, jadi gue iseng aja buka Vlog-nya dia.

Well, pertama gue nonton Vlognya yang jalan-jalan ke Taman Safari. Kedua, gue nonton yang isinya iseng pake kostum Pikachu gitu.

Sejak dari awal gue nonton video-video itu, gue bisa ngerasain apa yang mereka rasain, terutama dari sisi PERTEMANAN. Ya jujur aja, gue ngebayangin salah dari mereka itu adalah gue. Atau gue ngebayangin gue bersama teman-teman gue melakukan kegilaan macam itu. Apalagi ketika yang main di mall pake seragam Pikachu itu. LOL. Sumpah gue ngakak, tapi disisi lain gue terharu.

Gue agak salut aja gitu sama mereka yang ada di kedua video tersebut. Mereka bisa mengekspresikan apapun yang mereka mauit works! Gue ngerasa bahagia.
. Mereka membagikan kebahagian kepada orang lain lewat Youtube. Dan

Ya, walaupun ada beberapa scene yang nggak pantes sih untuk di publish. Ya kalian tau lah apa itu (Kiss). Mungkin karena budaya Indonesia sendiri yang memang tidak menerima tentang hal ini. Tapi menurut gue kalau emang itu yang dipermasalahkan, kalian sama aja mencari kejelekan sisi kehidupan AwKarin itu sendiri.

Bukan hanya tentang yang kiss2 itu aja sih. Kayak semisal ngerokok dan minum juga, atau tentang pergaulannya mungkin. Kenapa harus dipermasalahkan? Toh itu hak Karin kan. Emang kalau kalian nonton dia rokok dan minum, kalian langsung terpengaruh? Enggak kan. Kalian juga punya pendirian. Gue aja sering nongkrong ngobrol sama teman-teman gue yang ngerokok. Tapi tetap aja gue nggak ikutan ngerokok. Karena gue punya pendirian.

Yap. Maaf kalau pembicaraan ngalor ngidul gini. Dan juga tulisan yang super berantakan. Gue cuma mau ngungkapin pendapat gue langsung setelah nonton video2 AwKarin itu. Hehe.

Intinya, dont judge a book by its cover. Mungkin diluar itu buruk, jelek, tapi pasti ada sisi baiknya. Kalau kata dosen gue, ambil hal positive-nya. Banyak orang bilang kalau budaya barat itu jelek; budaya timur itu lebih bagus. Tapi kalau kalian tahu, banyak hal baik yang dapat diambil dari budaya barat; dan ada hal negatif yang nggak pantas untuk diambil di budaya kita. Buktinya aja kalian masih sering nonton video barat walaupun ada unsur2 begitunya, kan?

Ucapan Ibu di Setiap Telepon

Tadi pagi, gue nelpon Ibu.

Kalau boleh dibandingin sama temen-temen yang lain, gua masuk dalam kategori "jarang" nelepon orang tua mungkin. Soalnya, biasanya orang tua yang selalu nelepon gue duluan. Dan sering kali ketika di telepon, Ibu gue berkata, "Kamu kok jarang banget nelpon orang tua sih? Nggak kangen?"

Well, anggap saja seminggu sudah gua nggak ditelpon. Tiba-tiba gue bertanya-tanya, kok tumben Ibu nggak nelpon ya? Muncul sedikit rasa khawatir waktu itu. Akhirnya, kemarin malam, gue nelpon Ibu. Udah 2x gue telpon, tapi nggak diangkat. Gue coba untuk berpikiran positive. Semua baik-baik saja.

Nah, pas bangun pun nggak ada telpon balik dari Ibu. Ada apa ya? Gue ambil hape, dan langsung pencet kontak Ibu. Panggilan pertama. Nggak diangkat. Panggilan kedua. Nggak diangkat.
Panggilan ketiga. Akhirnya diangkat.

Ya, akhirnya diangkat. Kata Ibu gue semalam dia sudah tidur, jadi nggak tahu kalau ada telpon.
Diakhir percakapan, Ibu gue bilang kalau jangan lupa sarapan. "Jangan lupa sarapan!" Dan itu diucapkan setiap kali telepon.

Gue ingat banget.

Tapi tetap aja sih, muncul pertanyaan iseng. Kenapa gitu? Kenapa harus jangan lupa sarapan, bukannya, jangan lupa untuk tidur lebih awal?