Monday 8 February 2016

Sebuah Keputusan di antara Rintik Hujan

by: Dambelu

       Kemarin, saat senja mulai merobek langit-langit sore, aku terpaku akan sosokmu yang tengah berdiri di keramain kota. Bukan untuk pertama kalinya, tetapi sudah beberapa kejadian ini terulang.
     Dan sekarang, di waktu sama, aku melihat dirimu kembali, tetapi kini kau tengah berdiri dengansabar menungu agar lampu berganti merah. Dengan penangkal hujan yang digenggam, kau mulai melangkahkan kaki menuju seberang jalan. Diriku yang sedari tadi di belakangmu sontak mengikuti dengan sendirinya.