Dambelu
Hari ini akan ada apa, ya?
Gue harap
ada sesuatu yang menghibur hari ini.
Ratu
menghembuskan nafas, meyakinkan diri setelah berbicara dengan dirinya sendiri
di depan kaca sebuah toko yang dilewati.
Pagi
nampaknya sedang ingin berdamai: ia begitu sejuk, namun juga menyelimutinya
hingga terasa hangat. Ratu masih berjalan di atas trotoar. Sambil mendengarkan
musik dengan earphone-nya, ia juga
mengamati sekitar. Nampaknya orang-orang juga merasakan hal yang sama, walau ia
melihat satu-dua yang terlihat sibuk dengan ponsel dan arlojinya. Nah, namanya
juga hidup, pikirnya terus berjalan. Kadang daun-daun kecil dari pohon di
sekitarnya berjatuhan, berterbangan jauh melambai-lambai. Ia jadi teringat
film-film drama Korea yang ia tonton jikalau sedang senggang. Pagi yang
romantis, pikirnya.
Ketika
lagu ke-5 terputar, Ratu tiba di halte. Ah,
kenapa hari ini rasanya menyenangkan sekali? benaknya tersenyum-senyum
sendiri; melebarkan kedua tangannya di udara lepas. Orang-orang di sekitar
halte kadang melirik ke arahnya heran. Kepalanya bergoyang-goyang ke sana-sini
dengan kecepatan yang tak biasa. Mereka berpikir, apa hanya anak ini yang
bahagia ketika hari Senin tiba?
Bus
yang sedang ia tunggu akhirnya muncul. Seketika ia menyadari satu hal: “Benar,
namanya juga hidup. Saatnya kembali ngampus.”
***